Reng merupakan komponen penting dalam konstruksi rangka atap yang berfungsi sebagai penyangga penutup atap (genteng…
Kandang Unggas Closed House, Solusi Biosekuriti untuk Cegah Penyakit pada Ternak
Eksistensi kandang closed house menjadi alternatif solusi untuk mengoptimalkan produksi unggas. Hal ini sejalan dengan beragam tantangan yang terus dihadapi selama budi daya, baik karena ketatnya persaingan usaha maupun perubahan iklim yang semakin ekstrem.
Kandang closed house sendiri merupakan sistem kandang tertutup yang dapat membantu mengoptimalkan kondisi lingkungan, seperti ventilasi, suhu, serta kelembapan. Pada kandang ini, pergerakan udara terjadi dengan stabil dan tingkat kelembapan udaranya bisa diatur sesuai kebutuhan unggas.
Dengan kata lain, kondisi lingkungan dalam kandang closed house yang bisa diatur ini juga menjadi salah satu cara efektif untuk meningkatkan biosekuriti, karena dapat membantu mencegah masuknya agen penyebab penyakit ke dalam flok.
Apa Itu Biosekuriti?
Dikutip dari laman ugm.ac.id, biosekuriti dalam bidang peternakan merupakan upaya mencegah kuman penyakit agar tidak masuk ke area ternak, sehingga ayam tetap sehat dan menghasilkan produk yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH).
Tujuan dari biosekuriti, seperti yang dikutip dari laman Disnakkeswan Provinsi Jawa Tengah ini adalah mencegah semua kemungkinan penularan dan penyebaran penyakit. Penerapannya pada seluruh sektor peternakan pun akan mengurangi penyebaran mikroorganisme penyebab penyakit yang berpotensi mengancap sektor tersebut.
Disnakkeswan Provinsi Jawa Tengah juga menyebut, walau biosekuriti bukan satu-satunya upaya dalam mencegah serangan penyakit, namun aspek ini merupakan garis pertahanan pertama terhadap penyakit.
Kandang Closed House sebagai Biosekuriti
Kandang tertutup menjadi solusi biosekuriti. Hal ini sejalan dengan Lacy (2001), bahwa closed house membuat penyebaran penyakit dapat diatasi, mengingat mudahnya pengawasan, serta memungkinkannya untuk mengatur suhu serta kelembapan.
Bahkan berdasarkan penelitian Susanti, dkk. (2016), penerapan kandang closed house menunjukkan pertambahan bobot pada ayam broiler. Hal ini karena pada kandang tertutup, ternak ayam lebih terjaga dari gangguan luar, baik fisik, cuaca, maupun serangan penyakit.
Melalui penelitian Susanti, dkk. (2016), juga menunjukkan bahwa produktivitas broiler yang dipelihara di kandang tertutup cenderung lebih baik dibandingkan dengan kandang terbuka.
Baca juga: Perbedaan Kandang Terbuka dan Tertutup, Mana yang Paling Baik untuk Produktivitas Broiler?
***
Berdasarkan ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kandang closed house menjadi solusi biosekuriti, agar ternak terhindar dari penyakit, sehingga produktivitas tetap terjaga.
Guna menjaga fungsi kandang closed house tetap optimal, penting untuk memastikan kualitas material kandang tertutup terjamin. Seperti Kandang Unggas KENCANA®, teknologi konstruksi terbaru, di mana seluruh proses rekayasa teknik dilakukan di luar lokasi pembangunan.
Kandang Unggas KENCANA® ini memiliki beragam keunggulan, seperti:
- Kuat. Masa pakai bangunan lebih panjang dan tetap kokoh meskipun berat struktur lebih ringan.
- Presisi. Jaminan kecepatan, kekuatan, dan profil yang memiliki tingkat presisi tinggi, sehingga hasil pembangunan lebih rapi.
- Cepat. Proses pembangunan yang lebih cepat.
- Ekonomis. Minim biaya pemeliharaan dan perawatan karena tak perlu cat tahan karat tambahan serta pengelasan, sehingga lebih efisien terhadap dana.
- Desain yang Fleksibel. Desain, perhitungan struktur, serta engineer berpengalaman dengan menggunakan perangkat perhitungan tepat dan memakai standar peraturan atau pembebanan berstandar internasional.
Daftar Pustaka:
Ardhi, N. S. 2021. Penerapan Biosekuriti Tiga Zona dalam Peternakan. Diakses pada 20 Juni 2023. https://ugm.ac.id/id/berita/21021-penerapan-biosekuriti-tiga-zona-dalam-peternakan/.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Jawa Tengah. 2019. Pentingnya Penerapan Biosecurity di Sebuah Peternakan. Diakses pada 20 Juni 2023. https://disnakkeswan.jatengprov.go.id/index.php/read/pentingnya-penerapan-biosecurity-di-sebuah-peternakan.
Lacy, P. M. 2001. Broiler Managemen di dalam Bell D. Donald dan JR Weaver D. William, editor. Commercial Chicken Meat and Egg Production, di dalam; Printed in the United States of America. Halaman 832-833.
Susanti, E.D., M. Dahlan, dan Dyah W.A. 2016. “Perbandingan Produktivitas Ayam Broiler Terhadap Sistem Kandang Terbuka (Open House) dan Kandang Tertutup (Closed House) di UD Sumber Makmur Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro.” Jurnal Ternak Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan Vol. 7(1). http://jurnalpeternakan.unisla.ac.id/index.php/ternak/article/view/5/5.
This Post Has 0 Comments