Rumah Tumbuh: Solusi Generasi Masa Kini Supaya Lekas Punya Hunian?

Harga rumah di Indonesia terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Dikutip dari laman CNCB Indonesia, Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Dedy Syarif Usman juga mengakui hal tersebut.

Kekhawatiran akan kenaikan harga hunian tersebut pun memunculkan istilah ‘Millenial Generation Homeless’ yang merujuk pada fenomena anak muda sulit membeli rumah lantaran harganya selangit.

Permasalahan lainnya adalah pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, sementara lahan yang tersedia tidak semakin luas.

Berdasarkan permasalahan tersebut, rumah tumbuh tipe vertikal dapat menjadi salah satu solusi bagi generasi masa kini yang ingin segera memiliki hunian.

Secara umum, rumah tumbuh diartikan sebagai hunian yang dirancang untuk pembangunan secara bertahap serta disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan pemilik bangunan.

Sementara itu, rumah tumbuh vertikal (dua lantai) berarti tempat tinggal yang ‘tumbuh’ ke atas. Karena finishing-nya merupakan bangunan bertingkat 2, maka pondasi yang diterapkan harus kuat agar tak perlu bongkar ulang ketika pembangunan dilanjutkan.

Tips Bangun Rumah Tumbuh Vertikal

Salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam pembangunan rumah tumbuh 2 lantai adalah tipe pondasi yang digunakan, yaitu cakar ayam atau foot plat. Jenis pondasi ini dapat mencengkeram tanah (lunak maupun keras) dengan kuat sehingga bangunan di atasnya tetap kokoh.

Selain itu, terdapat beberapa tips lainnya sebelum membangun rumah tumbuh vertikal, di antaranya:

• Desain Rumah Tumbuh

Pertimbangan desain perlu dilakukan, meskipun mungkin pembangunan di awal hanya ada satu lantai. Tetapi, harus diingat bahwa rumah akan terus ‘tumbuh’ secara vertikal.

Sehingga dengan dipertimbangkannya desain, ‘pertumbuhan’ rumah akan konsisten dan tidak perlu mengubah kondisi hunian yang telah dibangun sebelumnya.

Baca juga: Atap Rumah Aman dari Bocor, Bikin Tenang Saat Ditinggal Mudik!

• Skala Prioritas

Tahap selanjutnya adalah menentukan ruangan apa saja yang akan menjadi prioritas saat pembangunan di awal. Lalu tuangkan ke dalam bentuk denah agar lebih lebih mudah dalam menggambarkannya.

Adapun skala prioritas pada pembangunan pertama ini misalnya berupa kamar tidur, kamar mandi, dapur, maupun ruang tamu.

• Infrastruktur Rumah

Sambungan listrik, pipa air, hingga saluran akhir merupakan beberapa contoh infrastruktur dalam rumah yang perlu dipertimbangkan secara matang.

Mengingat pembangunan dilakukan secara bertahap, pastikan bagian-bagian itu mudah disambungkan saat penambahan lantai dilakukan.

• Pemilihan Material

Penggunaan material yang kokoh penting diterapkan pada rumah tumbuh 2 lantai, terutama untuk pembuatan bagian dek lantai. Tujuannya agar dapat menopang ruangan tambahan di atasnya pada pembangunan lanjutan.

Dulu, multiplek/triplek memang digunakan sebagai beskisting. Namun kini terdapat metal deck yang menjadi alternatif terbaik sebagai pengganti bekisting untuk dek lantai.

Terkait hal ini, Ecodeck KENCANA® adalah jenis metal deck yang akan menguntungkan ketika diaplikasikan untuk dak lantai.

Sebab bukan hanya dapat menghemat besi tulangan. Material ini juga memungkinkan untuk diekspos, sehingga penambahan plafon tidak harus dilakukan lagi.

Ecodeck KENCANA® juga menambah kesan elegan dengan konsep industrial look, terlebih ketika dipadukan dengan pencahayaan yang tepat.

Bahkan, produk berbahan baku Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) berkualitas ber-SNI ini lebih efisien dengan lebar efektif 1.000 mm.

Ecodeck KENCANA® pun memiliki sistem overlapping yang akan membuatnya aman dari kebocoran saat proses pengecoran lantai.

***

Pada dasarnya, pembangunan rumah tumbuh 2 lantai harus direncanakan secara matang. Selain tips di atas, menggunakan jasa profesional juga penting agar tempat tinggal impian dapat terwujud.

Mau tahu info selengkapnya dari rumah tumbuh? Klik di sini untuk berbagai inspirasi mengenai rumah tumbuh