skip to Main Content
Jl. Bubutan 127 - 135 Surabaya +62811 3115 8000 info@kencanaindonesia.co.id
Leadership Training KENCANA Group

Partisipasi PT Kencana Maju Bersama dalam Leadership Training “Creative Problem Solving: Sharpening Your Creative Thinking Skills”

PT Kencana Maju Bersama turut berpartisipasi dalam Leadership Training pada Kamis, 25 Mei 2023 di Sapphire Ballroom Hotel Ayola Sunrise, Mojokerto, Jawa Timur.

Bertemakan “Creative Problem Solving: Sharpening Your Creative Thinking Skills”, training Leadership yang ke-3 ini dihadiri oleh sejumlah karyawan KENCANA® Group, termasuk PT Kencana Maju Bersama.

Pada kesempatan itu, Sujatno T. selaku pemateri dari KENCANA® Group memaparkan beberapa poin penting terkait tema pelatihan kepemimpinan kali ini, seperti faktor-faktor penghambat kreativitas, komponen kunci untuk membangun kreativitas, metode untuk menerapkan Creative Problem Solving, serta trik menciptakan iklim kreatif.

Sujatno T. Pemateri Leadership Training KENCANA Group
Sujatno T. Pemateri Leadership Training KENCANA Group

Terkait materi yang disampaikannya, Sujatno berujar bahwa problem solving itu berbeda dengan solusi. Di mana solusi lebih untuk jangka pendek, sedangkan problem solving (pemecahan masalah) untuk jangka panjang.

Sementara untuk mengasah kreativitas, khususnya yang berkenaan dengan pikiran, pada dasarnya hanya perlu dilatih. Pasalnya, jika tidak, hal itu bisa pudar seiring dengan berjalannya waktu.

“Kreatif pikiran itu hanya butuh dilatih. Sama kalau kalian bisa berbahasa Inggris atau Anda bisa lain-lain yang menuntut skills, itu kan bisa dilatih. Kalau nggak dilatih ya hilang,” jelas Sujatno pada sesi ke-2 kegiatan Leadership Training.

Guna menciptakan pemikiran kreatif tersebut, ada tiga metode yang dapat diterapkan, seperti yang diterangkan Sujatno. Metode pertama yaitu attribute listing yang sifatnya rasional dan cocok untuk orang-orang yang menyukai pendekatan analitis.

Leadership Training KENCANA Group
Pemaparan oleh Pemateri di Leadership Training KENCANA Group

Kemudian ada brainstorming yang dilakukan dengan cara penyampaian opini setiap anggota tim tentang solusi kreatif yang akan dirumuskan. Terakhir adalah visioning yang dilakukan dengan mengimajinasikan apa yang ingin diraih di masa mendatang.

Team Leader Marketing Support PT Kencana Maju Bersama, Theresia Fitriani Telaumbanua, menyebut telah menerapkan metode tersebut, terutama brainstorming dan attribute listing.

Baca juga: KENCANA Dukung J-Fest 5, Kompetisi Mural dengan Melukis di Media Plat Baja Ringan Sukses Ramaikan JTC Festival

“Kalau di tim kreatif itu kan kita lebih brainstorming sama analisis. Kalau dikasih persenannya, kita lebih besar persenan di brainstorming. Karena kita kan harus menjelaskan konten sama brief-brief. Terus evaluasi,” jelasnya.

Tak melulu berjalan mulus, penerapan metode yang diterapkan Theresia ini pun memiliki kendala. “Kalau menurutku, urutannya itu brainstorming dulu. Kesulitannya ketika banyak orang, mereka mengemukakan banyak pendapat,” katanya.

“Sebagai pengambil keputusan itu kita akan pasti harus akhirnya pakai metode kedua, kita analisis dulu pendapatnya dia ini sejalan nggak dengan brief kita. Kadang-kadang kan ada pendapat yang di luar nalar,” lanjutnya.

Team Leader Marketing Support PT Kencana Maju Bersama
Team Leader Marketing Support PT Kencana Maju Bersama

“Jadi kayak cara menyampaikan ke tim tersebut untuk tidak menyinggung itu kadang agak susah. Tapi kalau misalnya sudah dibarengi dengan data dan analisis tadi, pastinya ya udah nggak bisa berkutik lagi mereka,” imbuh wanita yang akrab dipanggil Rere itu.

Dengan diadakannya Leadership Training ini, manfaat dapat dirasakan oleh Rere. Terlebih tema kali ini sesuai dengan pekerjaannya dan tim.

“Trainingnya cukup bagus. Me-refresh kembali. Kita di tim yang memang diharuskan dan dituntut untuk kreatif, jadi kita serasa diingatkan kembali tugas-tugasnya,” ujarnya.

Baginya, ada materi yang paling berkesan selama Leadership Training, yaitu tentang mitos tentang kreativitas. “Tapi yang paling berkesan di materi itu, saya lebih suka materinya yang kayak mitos dalam kreatif. Itu kan mitosnya kayak yang senior itu lebih tahu. Orang pintar itu lebih tahu. Ternyata nggak kayak gitu. Nggak semua. Aku lebih suka menggali yang itu karena itu kayak bertolak belakang dari yang selama ini,” pungkas Rere.***

This Post Has 0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top
error: Content is protected !!