skip to Main Content
Jl. Bubutan 127 - 135 Surabaya +62811 3115 8000 info@kencanaindonesia.co.id
Sejarah Perkembangan Baja Ringan

Bagaimana Cara Membedakan Baja Ringan yang Berkualitas dan Abal-abal?

Secara kasat mata, baja ringan berkualitas dan yang biasa-biasa saja nyaris tidak dapat dibedakan. Namun umumnya, baja ringan berkualitas tampak mengilap dan matte, serta kesan glossy atau kilaunya tidak berlebihan.

Cara membedakan baja ringan asli dan palsu memang perlu ketelitian khusus. Jika tips sebelumnya dirasa masih kurang, berikut ini trik lainnya dalam memilih baja ringan berkualitas.

Tegangan Tarikan

Tegangan tarikan dapat menjadi acuan ketika memilih rangka atap bangunan. Umumnya, tegangan tarikan yang baik adalah 550 Mpa.  Jika kurang, akan berisiko baja ringan tidak kuat menahan beban atap.

Bisa juga dengan membeli baja ringan G550. Di mana 550 Mpa merupakan nilai tegangan tarikan. Selain itu, patokan SAE grade juga dapat diterapkan. Dalam hal ini, SAE grade 980x merupakan baja ringan berkualitas.

Realitas Ketebalan Baja Ringan

Semakin besar atau tebal reng baja ringan dan kanal C, beban yang dapat ditopang juga semakin besar. Sebaliknya, jika ukuran kanal C kecil, maka kemampuannya untuk menanggung beban pun semakin kecil. Untuk itulah, sebelum membeli baja ringan, pastikan dulu realitas ketebalannya.

Ketebalan Lapisan Anti Korosi Baja Ringan

Setiap jenis baja ringan memiliki lapisan pelindung yang akan melindunginya dari korosi akibat cuaca maupun faktor lingkungan lain. Biasanya, Zinc (Galvanis) dan lapisan Alumunium Zinc (Galvalum) sering digunakan sebagai bahan pelapis.

Terkait hal tersebut, ketebalan bahan pelapis menjadi pertimbangan dalam memilih baja berkualitas. Dimana lapisan galvalum tidak boleh kurang dari 150 gram/m2. Sementara lapisan galvanis tidak boleh kurang dari 180 gram/m2.

Jika lapisan kurang dari nilai tersebut, maka risiko baja ringan yang dibeli tidak dapat bertahan sesuai waktu yang diharapkan akan cukup tinggi.

Baca juga: Benarkah Baja Ringan Itu Anti Karat?

Bracing System

Baja ringan memiliki tingkat fleksibilitas yang cukup baik. Namun, hal ini dapat menjadi keuntungan sekaligus kerugian. Terlebih lagi jika tidak mendapatkan bracing atau penyangga yang tepat. Hal ini berisiko atap atau konstruksi apapun mudah roboh dan jatuh karena tegangannya rendah dan longgar.

Karenanya, dalam memilih baja ringan berkualitas, pastikan bracing yang dimilikinya juga memiliki kualitas sama bagusnya.

Itulah beberapa cara membedakan baja ringan berkualitas dan yang biasa-biasa saja. Selain tips di atas, perlu juga untuk mempertimbangkan baja ringan berstandar SNI, seperti yang didistribusikan oleh KENCANA Indonesia.

Back To Top
error: Content is protected !!